siapa pula coba yang tidak terpesona dengan edelweis ini, kecantikannya telah banyak menyilaukan banyak mata. tanaman yang hanya tumbuh didataran tinggi ini kini jadi penghuni daftar tanaman langka.
karna kecantikannya pula lah banyak orang rela berlelah-lelah mendaki sampai ribuan meter. tak peduli dengan yang namanya lelah, tak peduli pula dengan cuaca yang mudah berubah yang membuat tak nyaman setiap yang melewatinya.
edelweis cuma satu dari sekian banyaknya keindahan yang didapat oleh para pendaki.masih ada indahnya sunrise, sunset, kaldera atau danau, padang sabana, dan masih banyak lainnya memang menjadi daya tarik yang luar biasa bagi banyak orang.
tak heran di setiap weekend atau libur panjang hampir semua gunung tak pernah sepi dari para pendaki. dari kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja bahkan pengangguranpun ikut mendaki. hehehe
banyak pula dari mereka yang mengaku sekelompok penggiat alam yang menamakan "pecinta alam"
namun sayang, dibalik nama "pecinta alam" itu tak semuanya pecinta alam. banyak dari mereka hanyalah penikmat alam yang tak punya rasa kepedulian dengan kenikmatan yang telah ia peroleh. hampir di setiap gunung pasti ada saja sampah yang ditinggalkannya, mulai dari botol minum sampai bungkus mie instan tak pernah absen.
bisa jadi ini emang udah jadi semacam karakter bangsa kita kali yaa, buang sampah sembarangan. bahkan ditempat dimana keindahan itu berada.
nahh trus apa yg kamu lakuin klo ngeliat sampah itu???
hmmmm...
emang sih ga setiap klo ngeliat sampah aku pungut, tapi setidaknya ga buang sampah sembarangan itu sudah bagus bukan? *ngeles.heee
sayangnya tak semua orang bisa seperti itu. bagiku dengan tidak membuang sampah sembarangan saja itu sudah cukup kok.
"kalo ga bisa atau ga mau mungut sampah digunung, setidaknya jangan buang sampah sembarangan di gunung"
mungkin pernyataan itu bisa dijadiin pegangan buat siapa saja yang pengen menikmati setiap keindahan di pucuk-pucuk gunung.
yaaaa "menolak Pecinta Alam" yang cuma ngaku-ngaku pecinta alam, yang cuma foto-foto narsis, yang memetik bunga semaunya sendiri tanpa mau mengeluarkan sedikitpun kepedulian sama tempat yang telah memberikannya kesenangan.
lebih baik buang saja PDH (Pakaian Dinas Harian) Pecinta Alam kebangganmu itu di tong sampah jika kau tak pernah ada pedulinya dengan setiap gunung yang kau daki.
tak usah kau bawa-bawa "merah-putih" hanya untuk menunjukkan kau cinta negeri ini padahal itu cuma kepalsuan belaka.
tak usah pula kau bawa nama sekolah, almamater ataupun yang lainnya jika kau hanya meninggalkan bungkus-bungkus mie instanmu di tempat kau terlelap saat mendaki. hanya akan memalukan sekolah dan almamatermu.
semuanya belum terlambat, masih cukup waktunya. ayooo saatnya mulai sekarang kemanapun kita mendaki, jangan pernah sekalipun meninggalkan apapun selain jejak langkah kakimu sendiri, jangan pernah mengambil apapun kecuali foto, dan jangan pernah membunuh apapun kecuali waktu.
ingaat!!!! jika kau tak mampu membersihkan sampah digunung jangan sekali-kali kau coba mengotorinya.
bukankah sangat menyenangkan, jika kita tua nanti kita bisa cerita ke anak cucu kita kalau kita pernah mendaki ke berbagai puncak-puncak tertinggi di negeri ini dan si anak cucu kitapun bisa menikmatinya pula???
demi diri kita sendiri, demi anak cucu kita, demi lingkungan kita, demi kelestarian hutan-hutan kita
mari sama-sama berbuat dan bertingkah lebih cerdas dan lebih bijaksana.
Menolak Pecinta Alam, bukanlah menolak organisasinya, tapi menolak orang-orangnya yang hanya mengaku pecinta alam tapi jiwa dan kelakuannya justru sebaliknya. Tak akan pernah ada larangan berdirinya banyak penggiat alam, karna tak semuanya buruk, masih ada banyak dari mereka yang jauh sangat peduli dengan lingkungannya.
Salam Lestariiiii...... :)
